Batang dan akar - akarnya bercabang - cabang menggarpu. Daun kecil - kecil (mikrofil), tidak bertangkai, selalu bertulang satu. Pada beberapa bangsa daun - daun mempunyai lidah (ligula). Saprofil hanya sedikit berbeda dengan tropofil, dan biasanya sporofil terkumpul berbentuk bulir pada ujung batang. Tiap - tiap sporofil mempunyai satu sporangium yang besar pada bagian bawah sisi atas daun.
Akar biasanya bercabang - cabang menggarpu. Diatas bagian batang yang agak jarang daun - daunnya mempunyai rangkaian sporofil. Sporofil berbentuk segi tiga sama sisi, sporangium agak pipih berbentuk ginjal menghasilkan isospora. Letak sporangium pada sisi atas daun dekat dengan pangkalnya.
Dinding sporangium terdiri atas beberapa lapis sel. Pada sebuah dalam terdapat sel - sel tapetum. Sporangium membuka dengan dua katup menurut suatu retak yang telah tampak dari susunan anatomi sel - selnya. Eksosporiumnya mempunyai rigi - rigi penebalan yang berbetuk jala.
Protalium hidup di dalam tanah, bersimbiosis dengan mikoriza, berbentuk seperti umbi kecil, keputih - putihan dan bersifat sporofit.
Protalium berumah satu, alat - alat kelaminnya terdapat pada bagian apikal. Anteridium terbenam terbenam dalam jaringan protalium dan terdiri atas banyak sel. Tiap sel anteridium menghasilkan (kecuali sel dinding) menghasilkan spermatozoid berbentuk jorong dan mempunyai dua bulu cambuk. Arkegonium mempunyai banyak sel - sel saluran leher yang sering tereduksi sampai hanya tinggal satu.
Pada batang terdapat daun - daun kecil yang tersusun dalam garis spiral atau berhadapan dan tersusun dalam 4 baris. Dari 4 baris daun yang 2 baris terdiri atas daun - daun yang lebih besar dan tersusun kesamping, yang 2 baris lagi terdiri atas daun - daun yang lebih kecil terdapat pada sisi atas cabang - cabang dan menghadap ke muka. Akar - akar keluar dari bagian - bagian batang yang tidak berdaun yang dinamakan pendukung akar.
Pada bagian bawah sisi atas daun terdapat suatu titik yang dinamakan lidah - lidah (ligula).
Selaginella bersifat heterospor, protaliumnya amat kecil, jadi telah mengalami reduksi yang jauh.
Rangkaian sporofil terminal merupakan suatu bulir tunggal atau bercabang, biasanya radial. Tiap sporofil mendukungsatu sporongium yang keluar dari batang di atas ketiak daun. Sporangium menghasilkan mikro dan megaspora, akan tetapi terpisah - pisah, jadi ada mikro dan megasporangium, tetapi kedua - duanya di temukan dalam satu rangkaian sporofil. Biasanya makrosporangium terdapat pada bagian bawah, dan mikrosporangium pada bagian ujung pada rangkaian sporofil.
Dalam makrosporangium sel - sel induk spora yang terbentuk semua mati, kecuali satu yang akhirnya dengan pembelahan reduksi menghasilkan 4 spora yang dindingnya penjol - penjol. Mikrosporangium pipih, didalamnya banyak terkandung mikrospora.
Bangsa ini hanya terdiri atas satu suku Selaginellaceae, dan satu marga Selaginella. Contoh: Selagenella caudata, Selaginella plana, Selaginella widenowii.
b. Bangsa Lepidodendrales
Jenis - jenis tumbuhan yang tergolong dalam bangsa ini sekarang telah punah. Tumbuhan ini mencapai puncak perkembangannya dalam zaman Devon, Karbon dan Perm.
Batang tubuh telah memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder. Pada batang telah terdapat meristem , bermacam kambium gabus yang kearah dalam menghasilkan banyak sel - sel gelam, dan hampir 90% penampang melintang batang terdiri atas gelam.
Bangsa ini dibedakan dalam beberapa suku, yaitu :
1. Suku Sigillariaceae
Batangnya penuh dengan bekas - bekas daun yang berupa bantalan berbentuk segi enam dan tersusun berderet - deret menurut poros bujur batang. Daun mencapai 1 meter, tetapi lebarnya hanya 1 cm, bertulang daun satu, tersusun pada ujung batang yang bercabang - cabang. Pada bagian bawah menggarpu atau tidak lagi bercabang - cabang. Pada bagian bawah tajuk pohon tampak bergantung kumpulan sporofil berbentuk kerucut yang besar - besar. Contoh : Sigillaria elegans, Sigillaria micaudi.
2. Suku Lepidodendraceae
Daun - daun panjangnya sampai beberapa dm, tersusun menurut garis spiral dan duduk di atas bantalan - bantalan berbentuk belah ketupat. Batangnya memperlihatkan lebih banyak percabangan dikotom, dan pada ujung cabang - cabang terdapat kerucut - kerucut sporofil. Berkas pengangkut primer berupa suatu protostele dan bagi yang lebih tinggi tingkat perkembangannya berupa sifonostele.
c. Bangsa Isoetales
Tumbuhan berupa terna, sebagian hidup tenggelam dalam air, sebagian hidup pada tanah - tanah basah. Batang seperti umbi jarang sekali bercabang menggarpu. Pada bagian atas terdapat suatu rozet daun. Daun pada pangkalnya melebar, mempunyai mesofil sederhana, dan pada sisi atas (dekat dengan pangkalnya) mempunyai suatu cekungan yang dinamakan foveum. Di atas foveum terdapat lidah-lidah berupa selaput berbentuk segi-tiga dengan pangkal yang terbenam.
Daun - daun yang tersusun di bagian luar rozet berupa makrosporofil dengan makrosporangium yang menghasilkan banyak makrospora berbentuk bulat atau tetrader. Daun - daun yang letaknya lebih dalam merupakan mikrosporofil dengan mikrosporangium yang menghasilkan spora berbentuk jorong dan agak pipih pada salah satu sisinya.
Isoetales terdiri atas satu suku saja yaitu Isoetaceae, Contoh : Isoetes lacustris, Isoetes echinasporum, Isoetes duveri.
Dalam makrosporangium sel - sel induk spora yang terbentuk semua mati, kecuali satu yang akhirnya dengan pembelahan reduksi menghasilkan 4 spora yang dindingnya penjol - penjol. Mikrosporangium pipih, didalamnya banyak terkandung mikrospora.
Bangsa ini hanya terdiri atas satu suku Selaginellaceae, dan satu marga Selaginella. Contoh: Selagenella caudata, Selaginella plana, Selaginella widenowii.
b. Bangsa Lepidodendrales
Jenis - jenis tumbuhan yang tergolong dalam bangsa ini sekarang telah punah. Tumbuhan ini mencapai puncak perkembangannya dalam zaman Devon, Karbon dan Perm.
Batang tubuh telah memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder. Pada batang telah terdapat meristem , bermacam kambium gabus yang kearah dalam menghasilkan banyak sel - sel gelam, dan hampir 90% penampang melintang batang terdiri atas gelam.
Bangsa ini dibedakan dalam beberapa suku, yaitu :
1. Suku Sigillariaceae
Batangnya penuh dengan bekas - bekas daun yang berupa bantalan berbentuk segi enam dan tersusun berderet - deret menurut poros bujur batang. Daun mencapai 1 meter, tetapi lebarnya hanya 1 cm, bertulang daun satu, tersusun pada ujung batang yang bercabang - cabang. Pada bagian bawah menggarpu atau tidak lagi bercabang - cabang. Pada bagian bawah tajuk pohon tampak bergantung kumpulan sporofil berbentuk kerucut yang besar - besar. Contoh : Sigillaria elegans, Sigillaria micaudi.
2. Suku Lepidodendraceae
Daun - daun panjangnya sampai beberapa dm, tersusun menurut garis spiral dan duduk di atas bantalan - bantalan berbentuk belah ketupat. Batangnya memperlihatkan lebih banyak percabangan dikotom, dan pada ujung cabang - cabang terdapat kerucut - kerucut sporofil. Berkas pengangkut primer berupa suatu protostele dan bagi yang lebih tinggi tingkat perkembangannya berupa sifonostele.
c. Bangsa Isoetales
Tumbuhan berupa terna, sebagian hidup tenggelam dalam air, sebagian hidup pada tanah - tanah basah. Batang seperti umbi jarang sekali bercabang menggarpu. Pada bagian atas terdapat suatu rozet daun. Daun pada pangkalnya melebar, mempunyai mesofil sederhana, dan pada sisi atas (dekat dengan pangkalnya) mempunyai suatu cekungan yang dinamakan foveum. Di atas foveum terdapat lidah-lidah berupa selaput berbentuk segi-tiga dengan pangkal yang terbenam.
Daun - daun yang tersusun di bagian luar rozet berupa makrosporofil dengan makrosporangium yang menghasilkan banyak makrospora berbentuk bulat atau tetrader. Daun - daun yang letaknya lebih dalam merupakan mikrosporofil dengan mikrosporangium yang menghasilkan spora berbentuk jorong dan agak pipih pada salah satu sisinya.
Isoetales terdiri atas satu suku saja yaitu Isoetaceae, Contoh : Isoetes lacustris, Isoetes echinasporum, Isoetes duveri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar